REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Warga Norwegia dapat mengundang hingga 10 tamu di rumah mereka pada dua kesempatan terpisah Natal dan Tahun Baru. Hal itu dikatakan Perdana Menteri Erna Solberg dalam konferensi pers pada Rabu (2/12).
Negara-negara Eropa bergulat dengan pedoman apa yang harus diberikan kepada penduduknya tentang bagaimana merayakan liburan yang akan datang sambil mencoba membatasi penyebaran virus corona.
"Kami tidak ingin memulai tahun baru dengan meningkatnya jumlah infeksi dan pembatasan baru pada Januari," kata Solberg.
Sebuah rumah tangga, berapa pun ukurannya, dapat menerima hingga 10 tamu, pada dua kesempatan terpisah. Mereka yang tidak tinggal serumah harus menjaga jarak satu meter.
"Aturan jarak berlaku selama seluruh pesta. Dari saat Anda menyajikan anggur sampai Anda duduk di meja. Saat hadiah dibuka. Dan saat kopi dan kue Natal disajikan," ujar Solberg.
Untuk semua waktu lainnya, aturan saat ini hingga lima tamu dipertahankan hingga Tahun Baru, tetapi warga Norwegia diminta untuk mencari dan membatasi kontak sosial.
Di gereja, hingga 50 orang diizinkan berkumpul bersama. Jumlah kumulatif kasus Covid-19 Norwegia selama 14 hari per 100.000 penduduk tercatat 128,8 pada Selasa (1/12) terendah keempat di Eropa setelah Islandia, Irlandia, dan Finlandia, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa. Selama dua minggu terakhir, jumlah infeksi mingguan telah menurun secara nasional, setelah meningkat dalam dua minggu sebelumnya.
Sumber perhatian terbesar bagi pihak berwenang adalah Oslo dan sekitarnya, di mana kasus Covid-19 paling banyak ditemukan. Pada 6 November, Oslo menutup teater, bioskop, pusat pelatihan, dan kolam renang, dengan bar dan restoran tidak lagi dapat menyajikan alkohol, menyebabkan banyak yang tutup sama sekali.
Pembatasan nasional diberlakukan termasuk membatasi pertemuan publik hingga 20 orang dan mengarantina orang yang datang dari luar negeri selama sepuluh hari.