Kamis 03 Dec 2020 06:58 WIB

Filipina Larang Warganya Rayakan Pesta Natal Bersama

Warga Filipina hanya diizinkan mengadakan pertemuan kurang dari 10 orang

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nur Aini
Orang-orang Filipina memeriksa fasilitas interior unit pengujian seluler COVID-19, selama upacara peluncuran di Kota Quezon, Metro Manila, Filipina, 29 Juni 2020. Truk yang dikonversi akan dikerahkan di kota itu untuk memperkuat upaya pengujian komunitas di tengah coronavirus pandemi.
Foto: EPA-EFE/ROLEX DELA PENA
Orang-orang Filipina memeriksa fasilitas interior unit pengujian seluler COVID-19, selama upacara peluncuran di Kota Quezon, Metro Manila, Filipina, 29 Juni 2020. Truk yang dikonversi akan dikerahkan di kota itu untuk memperkuat upaya pengujian komunitas di tengah coronavirus pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Filipina memutuskan melarang pesta Natal, kegiatan nyanyian, dan pertemuan keluarga besar dalam upaya mengekang penyebaran penyakit virus corona (Covid-19). Filipina terkenal memiliki salah satu musim liburan terpanjang di dunia dari September hingga Januari.

"Pemerintah tidak mengizinkan pesta Natal, nyanyian Natal akan dilarang. Tidak akan ada pertemuan massal. Reuni keluarga dianggap sebagai pertemuan melibatkan banyak orang," kata Sekretaris Dalam Negeri Eduardo Ano dilansir dari Arab News pada Selasa (2/12).

Baca Juga

Selama konferensi pers, juru bicara Malacanang Harry Roque mengatakan penduduk di daerah karantina komunitas umum (GCQ) diizinkan untuk mengadakan pertemuan dalam ruangan untuk maksimal 10 orang. Tapi jika melanggar ada sanksi yang siap dijatuhkan.

"Orang-orang yang terjebak dalam pertemuan massal saat musim Natal akan ditangani sesuai peraturan daerah. Minimal, mereka akan diminta untuk bubar. Tapi mereka bisa dikenai sanksi denda atau hukuman lain yang diatur dalam peraturan daerah (di daerahnya)," ujar Roque. 

Pernyataan Roque disampaikan sehari setelah pidato Presiden Rodrigo Duterte yang mengumumkan wilayah ibu kota Filipina (Metro Manila) akan tetap di bawah GCQ hingga akhir tahun. Duterte mengatakan keputusan pemerintah tersebut didasarkan pada rekomendasi dari Satuan Tugas Antar-Badan untuk Manajemen Penyakit Menular yang Muncul (IATF-EID). 

Bersamaan dengan Metro Manila, bagian negara lain termasuk provinsi Batangas, Kota Iloilo, Kota Tacloban, Lanao del Sur, Kota Iligan, Kota Davao, dan Davao del Norte juga akan ditempatkan di bawah GCQ. Namun, wilayah lain di Filipina akan terus mematuhi karantina komunitas umum yang dimodifikasi (MGCQ) sepanjang Desember. 

Langkah tersebut mengikuti Menteri Kesehatan Francisco Duque III yang melaporkan tren penurunan kasus Covid-19 di negara tersebut pada Senin lalu. Sementara itu, Departemen Kesehatan yang berkoordinasi dengan pakar lain mengatakan, pihaknya sedang menganalisis penurunan jumlah infeksi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement