REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Raja Maroko Mohammed VI memerintahkan agar semua warga Maroko menerima vaksin virus corona secara gratis, kata Istana Kerajaan pada Selasa (8/12). Maroko berencana untuk meluncurkan vaksin Sinopharm China dalam beberapa minggu mendatang, segera setelah uji coba fase tiga selesai, Perdana Menteri Saad Dine El Otmani mengatakan kepada Reuters.
Negara tersebut juga telah memesan dosis vaksin dari AstraZeneca dan sedang dalam pembicaraan dengan pengembang vaksin lainnya, katanya. Hingga Selasa, Maroko, dengan populasi sekitar 36 juta, telah mencatat 384.088 kasus terkonfirmasi dan 6.370 kematian. Negara tersebut juga memiliki sekitar 40.000 kasus aktif.
Sementara itu, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) melaporkan vaksin Covid-19 Pfizer menunjukkan keefektifan tinggi dalam mempertahankan kemanjurannya meski hanya diberikan satu dosis. Alih-alih dari dua dosis yang awalnya dianjurkan oleh perusahaan pembuatnya.
Dalam dokumen terbaru yang dirilis oleh FDA, vaksin itu memiliki tingkat kemanjuran 88,9 dalam satu dosis vaksin. FDA merilis dokumen tersebut menjelang pertemuan 10 Desember antara Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi, Vaksin, dan Komite Penasihat Produk Biologi Terkait untuk membahas otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin.
Meskipun hanya satu dosis vaksin dapat melindungi terhadap infeksi Covid-19 yang serius. Penulis laporan mencatat bahwa kemanjuran setelah dosis pertama dan sebelum dosis kedua 'tidak dapat mendukung kesimpulan tentang kemanjuran dosis tunggal vaksin’. Terutama karena sebagian besar subjek menerima dua dosis setelah tiga pekan.
Mengutip The Hill, Rabu (9/12), vaksin itu tetap akan lebih efektif setelah diberikan dua dosis. Berdasarkan informasi, kemanjuran itu akan terlihat setelah tujuh hari pasca menerima dosis kedua. Tingkat kemanjuran vaksin melonjak menjadi 95 persen di antara orang-orang yang tidak memiliki infeksi Covid-19 sebelumnya, dan juga 94 persen pada kelompok orang-orang yang sebelumnya tertular virus.