REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kedutaan Besar Republika Indonesia (KBRI) di Moskow terus berupaya mendorong kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Rusia. Hal itu salah satunya tampak dari terwujudnya kerja sama di bidang pendidikan tinggi antara Tomsk State University (TSU), Rusia dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta.
Kedua universitas menandatangani memorandum kesepahaman dalam pertemuan virtual yang difasilitasi KBRI Moskow, Selasa (8/12). Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Kuasa Usaha Ad Interim/Wakil Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarus, Azis Nurwahyudi, Rektor UPN ‘’Veteran’’ Yogyakarta Dr Mohamad Irhas Effendi MS, dan Rektor TSU Prof Dr Eduard Galazhinskiy.
Dalam sambutannya, Azis Nurwahyudi menyampaikan apresiasi atas pertemuan dan terjalinnya kerja sama di tengah keterbatasan kondisi saat pandemi Covid-19 ini. Menurut dia, hubungan Indonesia - Rusia berlangsung baik dan menuju pada kemitraan strategis. Kerja sama berkembang di berbagai bidang, antara lain pendidikan dan ilmu pengetahuan, termasuk kerja sama antar perguruan tinggi.
Tahun ini, lanjut Azis, Indonesia dan Rusia memperingati 70 tahun hubungan diplomatik. Penandatanganan kerja sama antara UPN Yogyakarta dan TSU ini juga sebagai bagian yang memperkaya eratnya hubungan diplomatik kedua negara.
“KBRI Moskow sangat mendukung kerja sama antara UPN ''Veteran'' Yogyakarta dengan TSU dan siap memfasilitasi untuk pelaksanaan program kerja sama,” ujar Azis melalui keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (9/12).
UPN Yogyakarta dan TSU merancang program kerja sama untuk dikembangkan seperti pertukaran mahasiswa dan pengajar, penyelenggaraan seminar, konferensi, penelitian, dan kuliah umum. Kerja sama lainnya adalah antar fakultas, antara lain teknologi mineral, geologi, pertanian, ekonomi dan bisnis, ilmu sosial dan politik, ilmu-ilmu terapan dan teknik lainnya, serta pengembangan budaya dan bahasa.
Rektor UPN ‘’Veteran’’ Yogyakarta, Dr Mohamad Irhas Effendi MS mengatakan, di era global saat ini kolaborasi internasional telah menjadi kebutuhan vital bagi sebuah institusi untuk berkembang dan sukses, termasuk kerja sama antar universitas.
UPN ‘’Veteran’’ Yogyakarta, menurut dia, telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di luar negeri, seperti Amerika Serikat, Eropa, dan sejumlah negara di Asia. Ia berharap adanya implementasi kolaborasi kerja sama dengan TSU dari Rusia.
Sementara itu, Rektor TSU, Prof Dr Eduard Galazhinskiy menyampaikan, kerja sama internasional dan pengembangan hubungan, termasuk dengan Indonesia, merupakan salah satu prioritas pengembangan kerja sama, baik oleh Pemerintah Rusia maupun TSU. Saat ini terdapat 30 mahasiswa Indonesia yang belajar di TSU.
“Kami sangat senang mendalami budaya Indonesia dan saat ini terdapat peningkatan ketertarikan terhadap Indonesia di Rusia,” kata Eduard Galazhinskiy yang dianugerahi penghargaan "Rector of the Year 2020" oleh Menteri Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi Rusia pada 19 November lalu.
TSU merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Rusia dan dunia yang berlokasi di Tomsk, Rusia bagian tengah, berjarak sekitar 3.645 km dari Moskow ke arah timur. Pada tahun ini, TSU menduduki peringkat keempat perguruan tinggi terbaik di Rusia dan peringkat ke-250 perguruan tinggi terbaik dunia, berdasarkan QS World Ranking.
TSU didirikan pada tahun 1878 dan merupakan Universitas Imperial Siberia pertama. TSU telah melahirkan banyak tokoh ternama, seperti dosen TSU Ivan Petrovich Pavlov yang meraih penghargaan Nobel Bidang Fisiologi-Pengobatan pada tahun 1904, Asisten Dosen Fakultas Fisika Nikolay Nikolayevich Semyonov yang meraih Nobel Bidang Kimia tahun 1956, serta anggota kehormatan TSU Henry Dunant, peraih Nobel Perdamaian tahun 1901.