REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Otoritas Korea Selatan berjuang untuk membangun kamar-kamar rumah sakit dari kontainer pengiriman. Pembuatan kamar ini untuk meringankan beban fasilitas medis yang terkena dampak gelombang ketiga wabah virus corona.
Kasus tambahan harian Covid-19 di Korsel hanya menunjukkan sedikit tanda mereda, dengan 682 kasus baru pada Kamis (10/12). Lonjakan kasus harian COVID-19 telah memicu kekhawatiran tentang kekurangan tempat tidur rumah sakit. Hal itu mendorong kota Seoul untuk mulai membuat tempat-tempat tidur rumah sakit dari kontainer untuk pertama kalinya sejak dimulainya pandemi.
Otoritas kesehatan Korsel berencana untuk meningkatkan pengujian COVID-19 dengan mendirikan tempat-tempat tes sementara di sekitar 150 lokasi di seluruh wilayah Seoul dan sekitarnya. "Kami melakukan upaya habis-habisan untuk menghentikan penyebaran virus Corona di wilayah metropolitan Seoul dengan memobilisasi semua sumber daya yang tersedia," kata Menteri Kesehatan Korsel Park Neung-hoo dalam sebuah pertemuan.
"Di atas segalanya, kami akan memastikan kesediaan layanan pusat perawatan dan tempat tidur rumah sakit yang memadai untuk kasus-kasus kritis Covid-19 sehingga mereka dapat menerima perawatan yang tepat pada waktu yang tepat," ujar Park.
Sebanyak 682 kasus baru infeksi corona pada Kamis terjadi sehari setelah penghitungan harian kasus Covid-19 mencapai 686. Angka itu tertinggi kedua sejak kasus pertama di Korsel dikonfirmasi pada Januari.
"Bahkan, angka kasus yang tinggi itu terjadi ketika aturan jarak sosial yang lebih ketat sudah mulai berlaku pekan ini," kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).
Kasus-kasus baru COVID-19 di Korsel terus-menerus mencapai level 600 selama seminggu terakhir. Hal itu didorong oleh klaster-klaster yang lebih kecil dan lebih sulit dilacak di sekitar ibu kota Seoul yang padat penduduk.