REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden China Xi Jinping mengumumkan negaranya akan meningkatkan komitmen dalam penanggulangan perubahan iklim global. Hal itu disampaikan dalam acara memperingati lima tahun Perjanjian Paris.
Dalam pidatonya di Climate Ambition Summit, Xi mengatakan pada 2030, China akan menurunkan tingkat emisi karbondioksida sebesar 65 persen dibandingkan tahun 2005. Ia juga berjanji meningkatkan konsumsi energi non-fosil sebesar 25 persen.
Xi menambahkan China akan meningkatkan volume hutan 6 juta kubik per meter dari tahun 2005. China juga akan memasang pembangkit listrik tenaga angin dan matahari hingga lebih dari 1,2 miliar kilowatt.
"China selalu menghormati komitmen-komitmen ini," kata Xi, seperti dikutip China Daily, Senin (14/12).
Xi menambahkan China akan mengambil langkah tegas dalam mengimplementasikan target-target yang baru saja ia sampaikan, serta berkontribusi lebih banyak dalam menanggulangi tantangan perubahan iklim global.
Ia mengatakan China sudah memberikan kontribusi penting dengan mengadopsi Perjanjian Paris dan aktif dalam mencapainya. Pada bulan September lalu, Xi juga mengatakan China akan meningkatkan skala kontribusi dan mengadopsi kebijakan-kebijakan dan langkah-langkah yang bertujuan untuk menurunkan emisi karbon dioksida sebelum tahun 2030 dan karbon netral sebelum 2060.
Dalam pertemuan daring Sabtu (13/12) kemarin Xi meminta semua pihak untuk bersatu untuk meningkatkan pengelolaan iklim dalam kerja sama yang menguntungkan semua pihak. Ia mengatakan unilateralisme tidak akan membawa perubahan.
"Hanya dengan penegakan multilateralisme, persatuan dan kerja sama kami dapat berbagi manfaat dan meraih hasil yang menguntungkan bagi semua negara," katanya.
"China menyambut baik semua negara yang mendukung Perjanjian Paris dan memberikan kontribusi yang lebih besar untuk mengatasi perubahan iklim," tambahnya.
Selain menyerukan peningkatan ambisi, Xi juga mendorong arsitektur baru dalam tata kelola perubahan iklim sehingga semua pihak dapat berperan. Ia mengatakan negara-negara maju harus meningkatkan skala bantuan di bidang finansial, teknologi dan pembangunan kapasitas untuk negara-negara berkembang.
Xi mengatakan mengikuti prinsip-prinsip tanggung jawab bersama tapi berbeda, semua pihak harus memaksimalkan tindakan mereka sesuai keadaan dan kemampuan negara masing-masing. Ia juga mendesak semua pihak untuk mengambil pendekatan baru dalam tata kelola perubahan iklim.
Ia menyarankan agar semua pihak mulai melakukan pemulihan hijau. "Gunung-gunung dan sungai-sungai yang hijau adalah gunung-gunung perak dan emas," katanya.