REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA - Setidaknya 20 migran Venezuela tewas ketika kapal yang mereka tumpangi menuju Trinidad dan Tobago karam akhir pekan lalu. Lewat sebuah pernyataan, pemerintah Venezuela mengatakan 11 mayat ditemukan saat patroli Penjaga Pantai pada Sabtu sore.
Jenazah lainnya ditemukan terdampar di pantai terdekat pada Minggu. Dua di antaranya adalah anak-anak.
Pada Senin, Jaksa Agung Venezuela Tarek William Saab mengecam keberadaan mafia yang beroperasi di jalur antara Venezuela dan Trinidad dan Tobago. Dia mengonfirmasi bahwa para korban adalah bagian dari kelompok migran yang berangkat dengan perahu pada 6 Desember. Menurut Sahab, pemilik kapal itu telah ditahan.
Jaksa Penuntut Umum telah meluncurkan penyelidikan atas perdagangan manusia dan memerintahkan penangkapan enam orang. Sementara itu, otoritas di Trinidad dan Tobago membantah kabar bahwa para migran telah ditolak masuk oleh negara itu.
Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, pun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban. PBB memperkirakan lebih dari 5,4 juta warga Venezuela meninggalkan negara itu sejak 2015, karena krisis sosial dan ekonomi berkepanjangan.