REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Menteri Luar Negeri Iran mengatakan langkah terbaru Amerika Serikat terhadap Turki adalah tampilan lain dari kecanduan sanksi dan penghinaan terhadap hukum internasional.
"Kami mengutuk keras sanksi AS baru-baru ini terhadap Turki dan mendukung rakyat dan pemerintahnya," kata Javad Zarif melalui Twitter, Selasa.
Kritik Teheran muncul setelah Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi kepada Turki atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa SSB secara sadar terlibat dalam transaksi signifikan dengan Rosoboronexport, entitas ekspor senjata utama Rusia, dengan membeli sistem rudal permukaan-ke-udara S-400.
Sanksi yang berada di bawah Undang-undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA) itu menargetkan Kepresidenan Industri Pertahanan Turki (SSB), termasuk kepalanya Demir dan tiga pejabat lainnya.
"Sanksi tersebut termasuk larangan semua lisensi ekspor AS dan otorisasi ke SSB dan pembekuan aset serta pembatasan visa pada Dr. Ismail Demir, presiden SSB, dan staf SSB lainnya,” tambah dia.
Turki dengan tegas mengecam keputusan Washington dan para pejabat tinggi menegaskan kembali tekad Ankara untuk mencapai tujuan industri pertahanannya.