REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok perlawanan Palestina Hamas menyurati Presiden Joko Widodo untuk tidak menjalin normalisasi dengan Israel.
Dalam surat tersebut, Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah mengatakan pihak yang diuntungkan dari jalan normalisasi adalah penjajah itu sendiri atau Israel. Sedangkan, mereka yang akan menjadi pecundang dalam kesepakatan ini adalah negara-negara yang melakukan normalisasi.
“Pendudukan Zionis adalah dan akan tetap menjadi musuh bersama dari keseluruhan bangsa Islam,” ujar Haniyah dalam pernyataannya pada Rabu (23/12).
Haniyah juga mengatakan normalisasi dengan zionis Israel merupakan pelanggaran terhadap keamanan nasional dan piagam yang dikeluarkan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam terkait Palestina.
“Normalisasi dengan entitas musuh memungkinkan adanya entitas ras ini untuk menyusup ke tubuh bangsa kita,” tulis Haniyah.
Kepada Presiden Joko Widodo, Haniyah menyesalkan langkah normalisasi yang dilakukan sejumlah negara Arab dengan zionis di bawah dukungan Amerika Serikat.
“Ini terjadi ketika Liga Arab diharapkan menyampaikan nurani bangsa Arab yang menolak jalan normalisasi,” ucap Haniyah.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia memastikan tetap konsisten memperjuangkan Palestina sesuai dengan konstitusi. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah menegaskan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia tidak pernah berhubungan dengan Israel.
Pernyataan itu menanggapi pemberitaan media Israel yang mengklaim Israel berusaha melakukan pendekatan kepada Indonesia untuk normalisasi.
"Kemlu menjalankannya secara konsisten sesuai amanah konstitusi," kata Faizasyah kepada Anadolu Agency pada 14 Desember lalu.
Terkait dengan klaim media Israel yang menyebut Arab Saudi dan Amerika Serikat diminta untuk membujuk negara-negara lain seperti Indonesia melakukan normalisasi hubungan, Teuku Faizasyah menegaskan konstitusi Indonesia merupakan sandaran pelaksanaan politik luar negeri Indonesia untuk memperjuangkan Palestina dan bukan karena ajakan dari negara lain.
Sebelumnya, media Israel menyebut Indonesia dan Oman menjadi negara yang akan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Pemerintahan Trump disebut akan terus melakukan upayanya agar negara Arab dan negara Muslim melakukan normalisasi hubungan.
"Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko telah setuju untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel," kata media Israel itu.