REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badai tropis Vicky yang menerjang Filipina beberapa hari lalu merenggut delapan nyawa, melukai dua orang dan satu lainnya masih hilang, ujar dewan manajemen bencana Filipina pada Rabu.
Badai itu juga menyebabkan 130.855 orang atau 31.408 keluarga terdampak, dengan 1.228 orang dari 289 keluarga kemungkinan akan melewatkan Natal dan sisa liburan di lokasi pengungsian.
Selain itu, Vicky juga merugikan negara lebih dari P 200 juta atau sekitar Rp 59,27 miliar.
Rinciannya, P 122,2 juta atau sekitar Rp 36,22 miliar karena kerusakan permukiman dan infrastruktur di empat wilayah, sedangkan P 111 juta atau sekitar Rp 32,90 miliar lainnya karena lahan pertanian terendam. Wilayah terparah adalah Caraga, dengan P105,4 juta atau sekitar Rp31,24 miliar kerugian untuk kerusakan jalan dan pengendalian banjir.
Sementara Central Visayas dan Bicol - wilayah yang masih belum pulih dari topan berturut-turut dalam beberapa bulan terakhir, mengalami kerugian dengan masing-masing P 5 juta. Catatan Departemen Pertanian, 15.933 petani dan nelayan terkena dampak dengan hampir 20.000 hektar lahan terendam.
Vicky adalah badai ke-22 yang menghantam Filipina tahun ini. Sebelumnya, negara tersebut juga dilanda topan Quinta, supertopan Rolly, dan Ulysses yang melanda seantero pulau Luzon dan mematikan aktivitas di ibu kota. Ulysses merenggut lebih dari 100 nyawa dengan kerusakan sekitar P 20 miliar.