REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Jelang akhir masa jabatannya Presiden AS Donald Trump memberikan grasi pada Selasa kepada 15 orang dan meringankan hukuman lima orang lainnya, kata Gedung Putih.
Di antara mereka yang diampuni adalah mantan anggota Partai Republik Duncan Hunter dari California, yang mengaku bersalah atas satu dakwaan penyalahgunaan dana kampanye pada tahun 2019, dan mantan Rep Republik Chris Collins dari New York, yang mengaku bersalah atas tuduhan bersekongkol untuk melakukan penipuan sekuritas dan membuat pernyataan palsu kepada FBI.
George Papadopoulos, mantan penasihat kampanye Trump, juga diberikan grasi, menurut pernyataan Gedung Putih. Papadopoulos didakwa sehubungan dengan penyelidikan Penasihat Khusus Robert Mueller terhadap kemungkinan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden 2016.
Di antara mereka yang hukuman penjaranya diperingan adalah Steve Stockman, mantan anggota kongres yang dihukum pada 2018 karena penyalahgunaan dana amal.
Pria berusia 64 tahun itu memiliki masalah dengan kesehatan dan semakin rentan karena Covid-19,. Menurut Gedung Putih, dia bahkan telah terinfeksi virus saat di penjara.
Trump juga memberikan pengampunan penuh kepada empat kontraktor keamanan Blackwater: Nicholas Slatten, Paul Slough, Evan Liberty, dan Dustin Heard.
"Para veteran ini bekerja di Irak pada tahun 2007 sebagai kontraktor keamanan" dan dihukum atas tuduhan pembunuhan "ketika sebuah konvoi berusaha untuk membangun blokade di luar 'Zona Hijau' dan situasinya berubah menjadi kekerasan, yang mengakibatkan kematian dan luka-luka bagi warga sipil Irak, "kata pernyataan itu.
Pada akhir November, Trump memberikan "pengampunan penuh" kepada mantan penasihat keamanan nasionalnya Michael Flynn. Flynn sedang diperiksa pada Februari 2017 atas panggilan telepon dengan duta besar Rusia untuk AS dan mengundurkan diri dari jabatannya beberapa minggu kemudian.
Pada akhir 2017, dia mengaku bersalah karena berbohong kepada FBI selama penyelidikan Mueller tentang kemungkinan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden 2016.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
