REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Israel akan menggelar pemilihan umum pada Maret 2021, menyusul kegagalan parlemen mengesahkan anggaran 2021 sebelum tenggat waktu berakhir pada Selasa.
Partai Likud yang berkuasa yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mitra koalisinya, Partai Biru dan Putih yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, tidak dapat menyetujui anggaran negara.
Karena anggaran tidak dapat digunakan untuk pemungutan suara hari ini, parlemen secara hukum dibubarkan dan proses wajib pemilihan awal kini telah dimulai. Saat ini dipastikan Israel akan menuju pemilihan parlemen keempatnya dalam waktu kurang dari dua tahun.
Netanyahu dan Gantz memutuskan untuk membentuk pemerintahan koalisi pada Mei 2020 setelah tiga kali kemenangan yang tidak meyakinkan sejak April 2019.
Pemerintahan persatuan ini tidak setuju dengan penerapan anggaran tahunan. Sementara Netanyahu hanya ingin meloloskan anggaran tahun 2020, dan Gantz ingin memasukkan anggaran 2021 dalam pemungutan suara.
Karena ketidaksepakatan antara kedua pemimpin, sesi pembahasan pada Agustus tidak membuahkan hasil dan pemungutan suara untuk anggaran 2020 ditunda hingga Desember. Secara hukum, jika anggaran untuk tahun 2020 tidak disahkan oleh parlemen pada tanggal 23 Desember, pemilihan lebih awal wajib dilakukan.