REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China akan menangguhkan penerbangan langsung dari dan ke Inggris tanpa batas waktu yang ditentukan. Hal itu dilakukan sehubungan dengan ditemukannya varian baru SARS-Cov-2 penyebab Covid-19.
"Setelah banyak pertimbangan, China memutuskan untuk mengambil referensi dari negara lain dan menangguhkan penerbangan dari dan ke Inggris," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin pada Kamis (24/12).
Wang tak menjelaskan sampai kapan penangguhan itu akan diterapkan. "China akan memantau perkembangan yang relevan dan secara dinamis menyesuaikan langkah-langkah pengendalian tergantung pada situasi," ujarnya.
Inggris diketahui telah melaporkan penemuan varian baru SARS-Cov-2 penyebab Covid-19. Mereka menamakan varian tersebut VUI202012/01. VUI adalah singkatan dari Variant Under Investigation.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan belum ada bukti bahwa varian baru SARS-Cov-2 yang ditemukan di Inggris menyebabkan penyakit lebih parah atau kematian. "Apa yang kami pahami sejauh ini dari data yang telah dilaporkan oleh Inggris bahwa mereka melaporkan ada peningkatan penularan akibat varian ini. Tapi sejauh ini tidak ada bukti bahwa hal itu lebih mungkin menyebabkan penyakit parah atau kematian," ucapnya.
Menurut Ghebreyesus, yang terpenting dilakukan saat ini adalah terus menekan penyebaran virus corona. "Semakin kita membiarkannya menyebar, semakin besar kesempatan untuk berubah,” ujarnya.