Sabtu 26 Dec 2020 13:32 WIB

Militer Turki Kuat Berkat Industri Pertahanan Lokal

Menhan Turki menyebut pencapaian militer Turki berkat sistem industri dalam negeri

Iring-iringan kendaraan militer menuju ke perbatasan Turki-Suriah.
Foto: AP Photo/Lefteris Pitarakis
Iring-iringan kendaraan militer menuju ke perbatasan Turki-Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Wilayah geografis Turki mengharuskan negara itu memiliki pertahanan yang kuat. Demikian disampaikan menteri pertahanan Turki seperti dilansir Anadolu, Jumat (26/12).

"Prestasi yang diraih Angkatan Bersenjata Turki dicapai dengan kontribusi sistem persenjataan industri pertahanan domestik dan nasional yang terus-menerus meningkatkan diri dengan pendekatan inovatif," kata Menhan Hulusi Akar dalam acara Pekan Inovasi Turki yang diadakan secara virtual oleh Majelis Eksportir Turki (TIM).

Baca Juga

Memperhatikan pentingnya teknologi dalam industri pertahanan, Akar mengatakan, dengan mempertimbangkan risiko dan ancaman di seluruh dunia, kebutuhan pertahanan Turki berubah sangat cepat sebanding dengan kecepatan teknologi yang luar biasa dan jenis ancaman yang berubah. Dia menambahkan keberadaan militer yang kuat tidak bisa dihindari untuk melindungi kepentingan nasional Turki.

Mengenai upaya Turki di Libya, Akar mengatakan negaranya berada di Libya sesuai dengan undangan dari pemerintah yang sah dan resolusi Dewan Keamanan PBB.

“Kami memberikan pelatihan militer internasional, pembersihan ranjau dan bahan peledak rakitan, bantuan kesehatan dan kemanusiaan, serta dukungan konsultasi kepada saudara-saudara Libya kami," ungkap Akar.

Akar menambahkan laju produksi lokal produk pertahanan Turki telah meningkat hingga 70 persen. Pada November 2019, Turki dan Libya menandatangani pakta tentang kerja sama keamanan dan perbatasan laut. Turki membantu pemerintah Libya yang diakui PBB melawan serangan panglima perang Khalifa Haftar.

Sumber:  https://www.aa.com.tr/id/turki/militer-turki-kuat-berkat-industri-pertahanan-lokalnya/2089082

 

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement