REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Jerman, Hungaria, dan Slovakia mulai memberikan suntikan vaksin virus korona pertama mereka pada hari Sabtu (26/12) hanya beberapa jam setelah menerima pengiriman pertama mereka. Vaksinasi pertama di Jerman, Hungaria dan Slovakia ini mendahului rencana Uni Eropa untuk peluncuran program vaksinasi massal di 27 negara blok itu pada Ahad (27/12).
“Setiap hari yang kita tunggu adalah satu hari yang terlalu banyak,” kata Tobias Krueger, operator panti jompo tempat imunisasi dimulai di Halberstadt, di wilayah Jerman timur laut Saxony-Anhalt, seperti dikutip AP, Ahad (27/12).
Orang pertama di panti jompo tersebut yang diimunisasi dengan vaksin Pfizer-BioNTech adalah Edith Kwoizalla yang berusia 101 tahun, kantor berita dpa melaporkan.
Krueger mengatakan 40 dari 59 penghuni rumah menginginkan suntikan imunisasi bersama dengan 10 dari sekitar 40 pekerja. Dia termasuk di antara mereka yang diimunisasi.
Di Hungaria, petugas kesehatan divaksinasi di Rumah Sakit Pusat Hama Selatan di Budapest, sementara di Slovakia, orang pertama yang menerima suntikan adalah ahli penyakit menular berusia 60 tahun, Vladimir Krcmery. Dia divaksinasi bersama dengan dokter di Rumah Sakit Universitas di kota Nitra, yang oleh Menteri Kesehatan Marek Krajci disebut sebagai 'momen bersejarah'.
Pengiriman pertama vaksin tiba di rumah sakit di seluruh Uni Eropa dalam wadah super dingin pada Jumat (25/12) malam dan Sabtu (26/12) pagi setelah dikirim dari pusat manufaktur di Belgia sebelum Natal. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen merilis video yang merayakan peluncuran vaksin untuk hampir 450 juta orang di blok itu, menyebutnya sebagai "momen persatuan yang menyentuh."
“Hari ini, kami mulai membalik halaman pada tahun yang sulit. Vaksin Covid-19 telah dikirimkan ke semua negara UE. Vaksinasi akan dimulai besok di seluruh UE, ”katanya.
Peluncuran ini menandai momen harapan bagi kawasan yang mencakup beberapa titik panas virus yang paling awal dan terparah di dunia, yakni Italia dan Spanyol. Secara keseluruhan, negara-negara UE telah mencatat setidaknya 16 juta infeksi virus korona dan lebih dari 336.000 kematian.