REPUBLIKA.CO.ID, NIGER -- Korban tewas akibat serangan teror di Niger akhir pekan lalu mencapai 100 jiwa.
Pada Sabtu (2/2), kelompok teroris menyerang desa Tchombangou dan Zaroumdareye dekat perbatasan Mali di barat daya Niger. Delegasi resmi yang mengunjungi lokasi kejadian mengonfirmasi jumlah korban tewas dan korban luka.
"Seluruh korban luka, 25 orang, telah dievakuasi ke Niamey dan Ouallam untuk menjalani perawatan," kata Menteri Dalam Negeri Alkache Alhada.
Sebelumnya, otoritas negara Afrika Barat itu mengumumkan 56 korban tewas dan 20 orang luka-luka dalam insiden tersebut. Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Wilayah Tillaberi, di mana desa-desa itu berada, telah menjadi sasaran organisasi teroris yang berbasis di Mali sejak 2017. Status keadaan darurat pun diumumkan di wilayah tersebut karena sering menjadi target serangan.
Pada Ahad (3/1), Turki mengutuk "serangan teroris yang keji," dan menyampaikan belasungkawa bagi warga dan pemerintah Niger. Menurut PBB, Niger saat ini menampung sekitar 230.000 pengungsi dan 250.000 orang telantar.
Boko Haram telah meneror negara itu selama beberapa tahun terakhir. Bulan lalu, serangan Boko Haram telah menewaskan sedikitnya 27 orang di wilayah Diffa.
*Ditulis oleh Jeyhun Aliyev dan Gozde Bayar dari Ankara