REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Pihak berwenang kesehatan Denmark mengatakan akan menunggu selama enam pekan sebelum memberikan dosis kedua vaksin virus korona. Tapi mereka mengatakan pedoman aslinya hanya memberi jarak tiga hingga empat pekan dari suntikan pertama dan kedua.
Kepala Otoritas Kesehatan Denmark Soeren Brostroem mengatakan lembaganya dan Badan Obat-obatan Denmark sudah meneliti data vaksin. Denmark bagian dari Uni Eropa.
Artinya mereka sudah menggelar program vaksinasi massal virus korona sejak 27 Desember lalu. Seperti negara-negara Uni Eropa lainnya Denmark menggunakan vaksin dari Pfizer-BioNTech yang membutuhkan dua suntikan.
"Kami dapat melihat dokumentasi antar suntikan dapat jeda hingga enam pekan, kami akan menambah hal dalam pedoman terbaru kami," kata Brostroem pada kantor berita Denmark, Ritzau, Selasa (5/1).
"Bila lebih lama dari enam pekan, kami tidak melihat bukti ilmiah Anda terlindungi dengan pasti," tambahnya.
Inggris yang berusaha memvaksin orang sebanyak mungkin dalam waktu singkat mengizinkan pihak berwenang memberikan jeda 12 hingga 21 hari dari suntikan pertama dengan yang kedua. Para ilmuwan dan pemerintah di seluruh dunia masih memperdebatkan hal tersebut.