REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan, restoran, bioskop dan museum akan tetap tutup selama bulan Januari. Resor-resor ski mungkin tidak akan buka sebelum musim libur bulan Januari, saat Prancis menggencarkan penyuntikan vaksin.
Jam malam yang diberlakukan di seluruh negara diperpanjang hingga setidaknya 20 Januari. Castex juga mengatakan, pihaknya belum akan menghapus kemungkinan pengetatan protokol di tengah tekanan berat yang masih membebani rumah sakit.
Satu dari setiap dua tempat tidur perawatan intensif diisi oleh pasien Covid-19. Prosedur yang dianggap non-esensial masih ditunda guna meringankan beban tersebut.
"Kita sama sekali tak dapat melonggarkan kewaspadaan," ujar Castex dalam sebuah konferensi pers.
Castex menjelaskan bahwa restoran-restoran harus tetap tutup hingga setidaknya pertengahan Februari. Penyebaran virus corona telah menewaskan 66.500 jiwa di Prancis, angka kematian tertinggi ketujuh di dunia.
Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan, Prancis telah secara jeli melacak kasus-kasus varian baru Covid yang muncul di Inggris dan Afrika Selatan. Sembilan belas kasus varian baru yang muncul pertama kali di Inggris telah ditemukan di Prancis, kata menteri tersebut, termasuk dua klaster yang cukup mengkhawatirkan di area sekitar Paris dan Brittany.
Prancis akan terus membatasi kedatangan dari Inggris untuk warga negaranya dan penduduk yang kembali ke Prancis dengan hasil negatif tes Covid-19. Presiden Emmanuel Macron dan pemerintahannya telah dihujani kritik akibat lambatnya pemberian vaksin yang telah terjerat birokrasi dan menjadikan Prancis tertinggal di belakang tetangga-tetangga di Eropa, seperti Inggris dan Jerman.