REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Sedikitnya 15 warga Palestina terluka dan puluhan lainnya mengalami sesak nafas di Tepi Barat yang diduduki ketika tentara Israel menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan protes anti-pemukiman.
Berbicara kepada Anadolu Agency, saksi mata pada Jumat (16/1) mengatakan puluhan warga Palestina melakukan aksi protes di kota Mugayir, Ramallah terhadap permukiman ilegal.
Petugas medis mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa mereka memberikan pertolongan pertama kepada warga yang terluka oleh peluru logam berlapis karet dan pengunjuk rasa yang lemas setelah menghirup gas air mata.
Dalam insiden terpisah, tentara Israel mencoba membubarkan demonstrasi serupa di kota Kafr Qaddoum, Qalqilya dengan menggunakan peluru logam berlapis karet dan tabung gas air mata.
Empat pengunjuk rasa terluka dan puluhan lainnya menderita lemas, kata Murad Shteiwi, yang mengkoordinasikan aksi protes tersebut. Tentara Israel menutup pintu masuk kota At-Tuwani di Hebron dan mencegah puluhan orang Palestina mencapainya untuk berpartisipasi dalam demonstrasi guna mengutuk permukiman Yahudi.