REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Yoshihide Suga berjanji untuk terus maju dengan persiapan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo musim panas tahun ini, meskipun menghadapi tentangan publik yang semakin meningkat saat Jepang memerangi lonjakan kasus Covid-19.
"Kami akan terus maju dengan persiapan, dengan tekad membangun langkah-langkah anti infeksi yang sangat ketat, dan menyelenggarakan acara yang dapat membawa harapan dan keberanian kepada dunia," kata Suga dalam pidato kebijakan di awal sesi reguler parlemen, Senin (18/1).
Suga berada di bawah sorotan setelah Menteri Administrasi dan Reformasi Taro Kono mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa Olimpiade mungkin tidak berjalan sesuai rencana.
Komentar Kono itu memperburuk situasi setelah jajak pendapat media baru-baru ini menunjukkan hampir 80 persen warga Jepang menganggap bahwa Olimpiade, yang telah tertunda setahun karena pandemi virus corona, harus ditunda lagi atau dibatalkan seluruhnya.
Jepang tidak terlalu terpukul oleh pandemi dibandingkan banyak negara maju lainnya, tetapi lonjakan kasus baru-baru ini mendorong negara itu menutup perbatasannya dengan orang asing yang bukan penduduk. Pemerintah juga mengumumkan keadaan darurat di Tokyo dan kota-kota besar.
Peringkat dukungan Suga telah jatuh saat para kritikus menyebut penanganan pandemi oleh pemerintah terlalu lambat dan tidak konsisten.