REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kamala Harris membuat sejarah baru pada Rabu (20/1) waktu setempat. Perempuan keturunan Asia ini dilantik sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), mendampingi Presiden ke-46 AS Joe Biden.
Harris kini resmi menjadi perempuan pertama, orang kulit hitam pertama, dan keturunan Asia pertama yang memegang jabatan tertinggi kedua di AS.
Ke depan, Harris, 56 tahun, dipandang sebagai pesaing untuk pencalonan presiden Partai Demokrat 2024. Terutama jika Biden, 78 tahun, memutuskan tidak mengejar masa jabatan kedua.
Harris menjabat sebagai senator AS dari California selama empat tahun terakhir.
Ia telah mendobrak tradisi sebagai perempuan pertama menjabat jaksa wilayah di San Francisco. Harris juga perempuan kulit berwarna pertama terpilih sebagai Jaksa Agung California.
Harris telah mengundurkan diri dari keanggotaan di Senat. Namun, ia masih akan memainkan peran penting di majelis tersebut. Di AS, wakil presiden menjabat sebagai ketua Senat--memiliki andil pada setiap pemungutan suara di majelis beranggotakan 100 orang itu.
Dengan jumlah yang merata antara anggota dari Demokrat dan Republik, Harris membuat partai Demokrat mendapatkan kendali di Senat.
Dengan latar belakang yang dimilikinya dalam peradilan pidana, Harris diyakini dapat membantu Pemerintahan Biden menangani masalah kesetaraan dan penegakan hukum rasial.