REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam pidato sumpah jabatannya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, 'demokrasi telah menang'. Ia menyerukan persatuan dan ketahanan untuk menghadapi perpecahan bangsa.
Dua pekan sebelumnya, pendukung Donald Trump dan ekstremis sayap kanan menyerbu Capitol Hill. Diselimuti dengan salju, pelantikan di Washington ini dijaga ketat oleh puluhan ribu tentara senjata lengkap dan tanpa penonton.
"Keinginan rakyat telah didengar dan keinginan rakyat telah diperhatikan, kami kembali belajar demokrasi berharga dan demokrasi itu rapuh, pada jam ini teman-teman, demokrasi telah menang, ini harinya Amerika, ini harinya demokrasi, ini hari bersejarah dan harapan, pembaharuan dan pemecahan masalah," kata Joe Biden dalam pidatonya, Kamis (21/1).
Sejarah lain yang terukir dalam pelantikan ini adalah Kamala Harris yang menjadi perempuan pertama yang dilantik sebagai wakil presiden. Mantan Senator dari Kalifornia itu juga perempuan kulit hitam pertama dan keturunan Asia Selatan pertama yang menjabat sebagai wakil presiden.
Joe Biden tidak menyebutkan nama Trump yang melanggar tradisi dengan tidak menghadiri upacara pelantikan. Tapi, secara implisit, presiden AS yang baru itu menyerang Trump.
Baca juga : Joe Biden: Saya Presiden untuk Semua Warga AS