REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Seorang ekstremis sayap kanan Jerman berusia 55 tahun didakwa karena merencanakan serangan teror di negara itu, ungkap jaksa negara itu pada Rabu (28/1).
Susanne G mengirimkan beberapa surat ancaman ke masjid, merencanakan serangan pembakaran, mencari informasi dan bahan untuk membuat bom, kata sebuah pernyataan dari Kantor Kejaksaan Federal di Karlsruhe. Tersangka anggota neo-Nazi juga mengirim surat ancaman tanpa nama kepada politisi lokal, organisasi Muslim-Turki, dan LSM pro-pengungsi di kota selatan Nuremberg, menurut pernyataan dari kejaksaan. Setidaknya lima amplop berisi peluru, dan mengancam penerimanya dengan kematian.
Harian Jerman Suddeutsche Zeitung melaporkan bahwa Susanne G. dikenal polisi sebagai ekstremis sayap kanan sebelum penangkapannya, dan dia telah menjadi pengikut gerakan The Third Path. Jerman mengalami peningkatan kasus rasisme dan xenofobia dalam beberapa tahun terakhir, yang dipicu oleh propaganda kelompok sayap kanan, anti-Semit, dan anti-Muslim.
Pada 2019, ekstremis sayap kanan membunuh politisi pro-pengungsi Walter Lubcke dan menyerang sebuah sinagog di Halle, meningkatkan kekhawatiran atas teror sayap kanan di negara itu.
Tahun lalu, seorang ekstrimis sayap kanan menyerang dua kafe di Hanau, menewaskan sembilan orang dengan latar belakang migrasi.