Senin 01 Feb 2021 09:15 WIB

Militer Buat Pernyataan Sebelum Penangkapan Pemimpin Myanmar

Militer berjanji patuhi norma demokrasi sebelum penangkapan pemimpin Myanmar.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Pemimpin militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing
Foto:

Juru bicara Stephane Dujarric, mengatakan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menyuarakan keprihatinan besar atas perkembangan Myanmar baru-baru ini. "Dia mendesak semua aktor berhenti dari segala bentuk hasutan atau provokasi, menunjukkan kepemimpinan, dan untuk mematuhi norma-norma demokrasi dan menghormati hasil (pemilu)," kata Dujarric dalam sebuah pernyataan dikutip laman Aljazirah, Senin.

Di bawah konstitusi 2008, militer secara bertahap menyerahkan kekuasaan kepada lembaga-lembaga demokrasi. Itu mempertahankan hak istimewa, termasuk kendali pasukan keamanan dan beberapa kementerian.

Keluhan hukum atas pemilu November tengah menunggu di Mahkamah Agung. Komisi pemilu menolak tuduhan militer atas kecurangan suara. Pihaknya mengatakan, tidak ada kesalahan yang cukup besar untuk memengaruhi kredibilitas suara.

Pada Senin (1/2) dini hari para pemimpin partai berkuasa yang menang pemilu, ditangkap. Juru bicara partai berkuasa, Myo Nyunt mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan para pemimpin lainnya telah ditangkap pada Senin dini hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement