REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengatakan, Iran tak membutuhkan waktu lama untuk memiliki senjata nuklir. Menurutnya, hal itu dapat diwujudkan Teheran dalam satu atau dua tahun.
Steinitz mengungkapkan, Iran membutuhkan sekitar setengah tahun untuk melakukan pengayaan uranium. "Sedangkan untuk persenjataan nuklir, jangkauannya sekitar satu atau dua tahun," ujarnya kepada Israeli Public Broadcasting Corporation pada Selasa (2/2).
Terkait hal itu, dia memuji Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump karena telah melemahkan tujuan Iran memperoleh senjata nuklir. "Penarikan (AS) dari kesepakatan nuklir telah melemahkan Iran," kata Steinitz.
Trump diketahui menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) pada Mei 2018. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif membantah anggapan negaranya membutuhkan beberapa bulan lagi untuk menciptakan bom nuklir.
“Menurut saya, itu pernyataan keprihatinan yang lebih ditujukan kepada opini publik daripada kenyataan,” kata Zarif, dikutip laman Aljazirah.