REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Hampir 1.400 orang ditahan dalam aksi protes yang berlangsung pada Selasa (2/2) untuk menuntut pembebasan pemimpin oposisi Alexei Navalny. Di Moskow, polisi huru hara tampak memukuli para demonstran dengan tongkat.
Dilansir BBC, Rabu (3/2), ratusan pengunjuk rasa berkumpul di pusat kota Moskow setelah pengadilan memutuskan untuk memenjarakan Navalny. Aksi protes tersebut diwarnai dengan kekerasan. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, polisi huru hara tampak memukuli dan menangkap sejumlah demonstran. Bahkan, seorang jurnalis terkena pukulan di kepala oleh tongkat polisi.
Pemantau hak asasi manusia OVD-Infor Rusia melaporkan sebanyak 1.116 orang ditahan di Moskow dan 246 orang ditahan di St Petersburg. Sementara, 15 orang lainnya ditahan di kota-kota kecil Rusia.
Sebelumnya, pengadilan Rusia menjatuhkan hukuman penjara selama tiga setengah tahun kepada Navalny pada Selasa (2/2). Namun, pengacara Navalny mengatakan, kritikus Kremlin itu sebenarnya akan menjalani hukuman dua tahun delapan bulan penjara karena sebelumnya telah menjalani tahanan rumah. Pengacara Navalny akan mengajukan banding atas putusan pengadilan tersebut.