Dia menegaskan, bagaimanapun, keputusan untuk memperpanjang perjanjian nuklir tidak berarti bahwa AS tidak peduli dengan Rusia. ‘’Bahkan saat kami bekerja dengan Rusia untuk memajukan kepentingan AS, kami juga akan berupaya meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakan permusuhan serta pelanggaran hak asasi manusianya, dalam koordinasi erat dengan sekutu dan mitra kami, ”kata Blinken.

Sebagai informasi, dengan memperluas Perjanjian START baru, akan memastikan AS memiliki batasan yang dapat diverifikasi pada rudal balistik antarbenua Rusia (ICBM) dan rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam (SLBM). Termasuk pembom berat hingga 5 Februari 2026.

Ikuti Whatsapp Channel Republika