Kamis 04 Feb 2021 15:40 WIB

Netanyahu Batalkan Kunjungan ke UEA dan Bahrain

Israel masih menjalani karantina nasional pandemi Covid-19.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: AP/Marc Israel Sellem/Pool JPOST
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, ia menunda kunjungannya ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain. Sebab saat ini Israel masih menjalani karantina nasional pandemi Covid-19.

"Perdana Menteri Netanyahu sangat mengapresiasi undangan dari Putra Mahkota Pangeran Sheikh Mohammad bin Zayd dan Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa dan perdamaian bersejarah yang telah dibentuk dengan negara kami," kata kantor Perdana Menteri Israel, Kamis (4/2).

Baca Juga

Pada Rabu (3/2) kemarin The Jerusalem Post melaporkan pekan depan Netanyahu akan mengunjungi UEA selama tiga jam dan mungkin juga akan mengunjungi Bahrain. Dalam pidato yang disiarkan melalui akun media sosial Twitter, Netanyahu mengatakan sudah dua kali kunjungannya dibatalkan karena karantina pandemi virus Corona.

The Jerusalem Post melaporkan agenda prioritas pertemuan itu membahas Iran. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengindikasi untuk membawa kembali Washington ke kesepakatan nuklir Iran atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Israel dan UEA memandang Iran sebagai ancaman terbesar di kawasan. Netanyahu mengungkapkan keberatannya terhadap JCPOA yang disepakati pada 2015 lalu. Pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump mengeluarkan AS dari perjanjian tersebut dan membuat Perjanjian Ibrahim yang menormalisasi hubungan UEA dan Bahrain dengan Israel.

Kunjungan Netanyahu ke UEA dan Bahrain sudah direncanakan selama berbulan-bulan. Tapi selalu ditunda karena peraturan pembatasan sosial Covid-19 dan perkembangan politik di Israel. Kunjungan itu kabarnya akan segera dilaksanakan usai Israel mencabut larangan penerbangan internasional.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement