REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia menegaskan Perayaan Tahun Baru China 2021 yang dirayakan masyarakat China pada 12 dan 13 Februari ini hanya bisa dirayakan di rumah masing-masing. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid.
"Aktivitas makan besar bersama keluarga juga hanya dibenarkan di rumah kediaman bersama anggota keluarga dari rumah yang sama saja," ujar Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Sri Ismail Sabri Yakoob di Putrajaya, Jumat.
Ismail mengatakan upacara sembahyang di tokong (tempat ibadah) juga tidak dibenarkan kecuali hanya lima orang anggota pengurus tokong saja yang dibenarkan. "Semua masyarakat China digalakkan melakukan upacara sembahyang di rumah masing-masing saja," katanya.
Aktivitas persembahan dan kebudayaan seperti persembahan tarian singa/tarian naga, perarakan “tanglung”, perarakan “chingay” dan persembahan opera Cina atau pertunjukan pentas tidak dibenarkan sama sekali.
"Aktivitas ziarah rumah ke rumah juga tidak dibenarkan kemudian aktivitas melintas daerah dan negeri / provinsi untuk merayakan Tahun Baru China juga tidak dibenarkan," katanya.
Sementara itu Kementrian Perpaduan Negara (KPN) mengatakan pihaknya telah mengadakan dua kali pertemuan dengan melibatkan 21 Badan Organisasi Agama, Persatuan Kebudayaan China, Buddha, Tao, Kristen, Persatuan Perniagaan China termasuk Sabah dan Sarawak serta pihak-pihak berkaitan bagi sama-sama membuat Standar Operasional Prosedur (SOP).
Sementara itu Bendahara Umum PKR, Lee Chean Chung mengatakan kekeliruan pemerintah Perikatan Nasional dengan menjadikan malam sebelum Tahun Baru China sebagai hari mengadakan makan malam bersama (reunion dinner) walaupun telah diralat, membuktikan bahwa Pemerintah PN kurang pengetahuan dan pemahaman tentang budaya setiap kelompok etnik di Malaysia.