Kamis 11 Feb 2021 03:30 WIB

Rusia Terbuka Jika RI Ingin Pakai Vaksin Sputnik V

Dubes akui Kadin telah kontak RDF terkait vaksin Sputnik buat swasta.

Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobyeva mengatakan, bahwa pemerintah Rusia terbuka untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam pengadaan vaksin Covid-19 Rusia, Sputnik V jika Indonesia menginginkannya. Menurutnya, Rusia telah menyampaikan pengajuan penggunaan Sputnik V kepada Pemerintah RI.

"Saya ingin menegaskan kembali bahwa kami siap ketika Pemerintah Indonesia ingin menggunakan Sputnik V," ujar Dubes Lyudmila dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (10/2).

Baca Juga

Meski belum mendapatkan tawaran kerja sama resmi dari pemerintah Indonesia, Dubes mengatakan, bahwa Rusia tidak merasa kecewa. Sebab, merupakan hak setiap negara mendatangkan vaksin mana yang menurut negara layak untuk warganya.

Kendati demikian, Dubes Lyudmila membenarkan bahwa Kamar Dagang Indonesia (Kadin) telah melakukan kontak dengan Russia Development Fund (RDF) mengenai rencana penggunaan vaksin Sputnik V untuk perusahaan swasta dan karyawan perusahaan tersebut.

"Benar, Kadin telah melakukan kontak dengan RDF. Jika pemerintah menyetujui menggunakan vaksin Sputnik V untuk perusahaan swasta, untuk karyawan dan keluarga mereka, kami siap untuk memasoknya," ujarnya.

Setidaknya 23 negara sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Sputnik V yang dikembangkan Gamaleya Institute di Moskow, Rusia. Di antaranya, Rusia, Belarus, Argentina, Bolivia, Serbia, Algeria, Palestine, Venezuela, Paraguay, Turkmenistan, Hungary, Arab Emirates, Iran, Republic of Guinea, Armenia, Tunisia, Mexico, Myanmar, Nicaragua Republic, Lebanon, Mongolia and Pakistan. Sementara Mongolia dan Pakistan baru terdaftar penggunaan Sputnik V kemarin, Selasa (9/2).

Rusia sendiri telah memvaksinasi sekitar dua juta jiwa warganya. Dubes mengatakan, sebanyak 3.655 stasiun vaksinasi infeksi virus corona telah diselenggarakan di Rusia. "Setiap warga negara Rusia dapat mendaftar untuk vaksinasi online. Dan saat ini sekitar 121 ribu orang sedang dalam daftar tunggu untuk vaksinasi. Ini sebenarnya kami memulai vaksinasi massal secara keseluruhan pada Februari dan ini adalah pencapaian besar di Rusia," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement