REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Komite Ilmiah Penasihan Pemerintahan Inggris melaporkan terdapat dua varian Covid-19 baru, Selasa (9/2). Salah satu varian tersebut telah diklasifikasikan sebagai perlu diperhatikan.
Varian tersebut telah diidentifikasi di Inggris dengan beberapa kesamaan dengan varian Afrika Selatan dan Brasil. Salah satu varian baru ini pertama kali diidentifikasi di Bristol.
Jenis ini oleh Grup Penasihat Ancaman Virus Pernafasan Baru dan Berkembang ditetapkan sebagai varian yang perlu mendapatkan perhatian. Sedangkan varian lainnya yang pertama kali diidentifikasi di Liverpool telah ditetapkan sebagai "Varian dalam Investigasi" oleh grup tersebut.
Varian baru memiliki mutasi E484K yang terjadi pada protein lonjakan virus. Ini merupakan perubahan mirip seperti yang terlihat pada varian Afrika Selatan dan Brasil yang telah menimbulkan kekhawatiran internasional.
Badan Kesehatan Masyarakat Inggris sekarang telah mengidentifikasi 76 kasus varian baru. Mereka yakin bahwa vaksin akan bekerja melawan varian-varian baru dari Covid-19.
Meski begitu, laporan dari studi skala kecil dari Afrika Selatan menunjukan, Vaksin Oxford-AstraZeneca tidak efektif untuk varian yang menyebar di negara itu. Kondisi ini membuat pemerintah Afrika Selatan menunda vaksinasi gelombang pertama yang akan dilakukan terhadap petugas kesehatan.