Jumat 19 Feb 2021 20:53 WIB

Ekspatriat di Myanmar Mulai Pulang ke Negara Asal

Jepang menerbangkan pesawat pertama untuk mengangkut warga negaranya pulang.

 Seorang pengunjuk rasa memberikan hormat tiga jari yang menantang saat yang lain memegang plakat yang menyerukan pembebasan Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi yang ditahan selama protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021.
Foto: EPA-EFE/NYEIN CHAN NAING
Seorang pengunjuk rasa memberikan hormat tiga jari yang menantang saat yang lain memegang plakat yang menyerukan pembebasan Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi yang ditahan selama protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, Warga asing yang tinggal di Myanmar mulai pulang ke negara asal mereka di tengah meluasnya aksi protes terhadap kudeta militer. Pada Jumat pagi, Jepang menerbangkan pesawat pertama untuk mengangkut warga negaranya pulang dari kota terpadat di Myanmar, Yangon.

Menurut Kyodo News, bisnis Jepang menghadapi ketidakpastian karena meningkatnya ketegangan di Myanmar. Selain Jepang, Taiwan juga tengah mengupayakan evakuasi warganya dari Myanmar.

Baca Juga

Baca sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/demonstrasi-berlanjut-ekspatriat-di-myanmar-mulai-pulang-ke-negara-asal/2150554.

China Airlines dijadwalkan untuk membawa penduduk Taiwan pulang mulai 21 Februari. Sementara itu, Indonesia dan Filipina mengatakan mereka akan memulangkan warganya "jika dirasa perlu".

Pada 1 Februari, militer Myanmar mengumumkan keadaan darurat, beberapa jam setelah menahan pemimpin de facto dan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi, beserta anggota senior Partai Liga Nasional untuk Demokrasi yang berkuasa saat itu.

Kudeta terjadi beberapa jam sebelum sidang parlemen pertama.  Mayoritas kursi parlemen diduduki anggota Partai Liga Nasional pimpinan Suu Kyi.

Pihak militer mengklaim bahwa kudeta tersebut dipicu "kecurangan pemilu" yang mengakibatkan dominasi partai di parlemen.

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement