Selasa 23 Feb 2021 15:32 WIB

Legenda Menteri Perminyakan Arab Saudi Meninggal Dunia

Yamani berperan penting dalam proyek nasionalisasi perusahaan minyak Arab Saudi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Fasilitas minyak Aramco di Jubeil, 600 kilometer dari Riyadh, Arab Saudi. Foto diambil 3 Mei 2009.
Foto: AP Photo/Hassan Ammar
Fasilitas minyak Aramco di Jubeil, 600 kilometer dari Riyadh, Arab Saudi. Foto diambil 3 Mei 2009.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Menteri Perminyakan yang telah lama menjabat di Arab Saudi, Ahmed Zaki Yamani, meninggal dunia di London, Inggris, pada Selasa (23/2). Dia berpulang di usia 90 tahun.

Yamani dikenal memimpin kerajaan melalui krisis minyak pada 1973. Ia berperan penting dalam nasionalisasi perusahaan energi negaranya. Ia  juga pernah disandera oleh pembunuh Carlos the Jackal.

Baca Juga

Televisi pemerintah Saudi melaporkan tentang kepergiannya, meski tanpa menjelaskan penyebabnya. Laporan itu menjelaskan, dia akan dimakamkan di kota suci Muslim, Mekkah.

Yamani lahir di Mekkah pada 1930, ketika unta masih berkeliaran di jalanan kota suci. Ayah dan kakeknya adalah guru agama dan pengacara Islam. Dia akhirnya belajar di Universitas New York dan Harvard. Dua kali menikah, dia meninggalkan banyak anak dan cucu.

Dikenal karena setelan bisnis gaya Baratnya dan nada bicaranya yang lembut dan terukur, Yamani membantu Arab Saudi memimpin kehadiran yang mendominasi dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

"Untuk industri minyak global, kepada politisi dan pegawai negeri sipil senior, untuk jurnalis dan untuk dunia pada umumnya, Yamani menjadi perwakilan, dan memang simbol, dari zaman baru minyak," penulis buku tentang industri minyak The Prize, Daniel Yergin.

Yamani menjadi menteri perminyakan pada 1962 dan memimpin kementerian itu sampai 1986. Dia memainkan peran penting dalam OPEC yang baru lahir. Ketika itu produsen di seluruh dunia mulai mencoba untuk mendikte harga ke pasar dunia yang sebelumnya didominasi oleh kebijakan ekonomi negara-negara Barat.

Sosok Yamani adalah perwakilan Saudi pertama di dewan gubernur OPEC pada 1961. Dari posisinya, dia dikenal dengan gaya negosiasi yang selalu tenang yang ditiru oleh para menteri Saudi setelahnya.

Pada 1975, Yamani menemukan dirinya dua kali pada saat-saat penting dalam sejarah. Dia berdiri tepat di luar ruangan ketika seorang keponakan Raja Faisal membunuh raja pada Maret.

sumber : AP
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement