REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pemimpin Hamas Nayef al-Rajoub pada Selasa (23/2) mengatakan bahwa dirinya telah diperingatkan oleh agen intelijen Israel agar tidak mencalonkan diri dalam pemilihan Palestina pada akhir tahun ini.
Berbicara kepada Anadolu Agency, al-Rajoub, 63, mengatakan rumahnya digeledah selama serangan Israel di kota Dura, sebelah barat Hebron.
"Seorang perwira intelijen kemudian mengancam saya untuk tidak mencalonkan diri dalam pemilihan mendatang," kata al-Rajoub, menambahkan bahwa dia hanya diizinkan untuk memberikan suara dalam pemilihan.
Al-Rujoub, saudara laki-laki dari pemimpin Gerakan Fatah Jibril al-Rujoub, menerima suara terbanyak selama pemilihan parlemen 2006 yang dimenangkan oleh Hamas.
Dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Hamas dalam pemilihan tersebut, Al-Rujoub menjabat sebagai menteri dana abadi. Dia sebelumnya telah ditahan oleh pasukan Israel dan menjalani hukuman lebih dari delapan tahun penjara.