REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa pada Selasa (23/2) mengumumkan pengalokasian dana bantuan kemanusiaan sebesar EUR 39 juta (47,4 juta dolar AS) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Rohingya di Myanmar dan Bangladesh.
Uni Eropa akan mengalokasikan EUR 24,5 juta (30 juta dolar AS) untuk organisasi kemanusiaan yang bekerja di Bangladesh dan EUR 11,5 juta (14 juta dolar AS) yang beroperasi di Myanmar. Hal itu diungkap pernyataan dari Operasi Perlindungan Sipil dan Bantuan Kemanusiaan Eropa.
Dana tersebut dikhususkan untuk bantuan kepada pengungsi Rohingya berupa makanan, tempat tinggal, dan alat sanitasi, serta mendukung pendidikan dan layanan lainnya di komunitas yang terkena dampak konflik.
"Penggulingan militer baru-baru ini atas pemerintah yang sah di Myanmar berisiko memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah mengerikan yang dihadapi oleh pengungsi dan penduduk yang terkena dampak konflik," kata Komisaris Uni Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenercic.
"Di Bangladesh, krisis Covid-19 memperburuk kondisi yang sudah sulit dialami oleh hampir satu juta pengungsi Rohingya di kamp-kamp dan komunitas tuan rumah," tambah Lenercic.