REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuduh Iran menyerang kapal milik Israel di Teluk Oman pekan lalu. Netanyahu menegaskan, Teheran merupakan musuh terbesar Tel Aviv dan tindakan mereka akan segera dihentikan.
"Itu memang tindakan Iran, itu jelas," kata Netanyahu berbicara kepada penyiar publik Israel Kan, Senin (1/3).
Ledakan misterius menghantam MV Helios Ray milik Israel, kapal kargo kendaraan roll-on berbendera Bahama. Kapal itu berlayar keluar dari Timur Tengah dalam perjalanan ke Singapura pada Jumat (26/2).
Para kru tidak terluka dalam ledakan itu, tetapi kapal itu harus mendapatkan dua lubang di sisi kiri dan dua di sisi kanan tepat di atas garis air. Kapal itu datang ke pelabuhan Dubai untuk diperbaiki pada Ahad (28/2).
Masih belum jelas alasan yang menyebabkan ledakan itu. Namun, dalam beberapa hari terakhir, menteri pertahanan dan panglima militer Israel mengindikasikan bahwa mereka menganggap Iran bertanggung jawab atas serangan itu.
Sehari sebelum penyataan Netanyahu, media pemerintah Suriah melaporkan serangkaian dugaan serangan udara Israel di dekat Damaskus. Sistem pertahanan udara Suriah dilaporkan telah mencegat sebagian besar rudal tersebut. Serangan yang menargetkan milisi pro Iran di Suriah disebut sebagai tanggapan atas serangan kapal itu.
Israel telah menyerang ratusan sasaran Iran di negara tetangga Suriah dalam beberapa tahun terakhir. Netanyahu telah berulang kali mengatakan Israel tidak akan menerima kehadiran militer permanen Suriah di wilayah itu.
Iran juga menyalahkan Israel atas serangkaian serangan baru-baru ini. Serangan tersebut termasuk ledakan misterius musim panas lalu yang menghancurkan pabrik perakitan sentrifugal canggih di fasilitas nuklir Natanz dan pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh yang merupakan ilmuwan top Iran dan pendiri program nuklir militer dua dekade lalu.