REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengecilkan kemungkinan berbagi vaksin virus corona dengan Meksiko. Washington mengatakan saat ini masih fokus berusaha melindungi populasi dalam negeri dari pandemi yang telah menewaskan 500 ribu orang warga AS.
Pernyataan juru bicara Gedung Putih Jen Psaki ini disampaikan sebelum video konferensi antara Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dan Biden. Dalam pembicaraan itu diperkirakan Lopez Obrador meminta AS mempertimbangkan berbagi sedikit pasokan vaksin Covid-19.
"Pemerintah fokus untuk memastikan semua warga Amerika tervaksinasi, dan ketika kami sudah mencapai tujuan itu, kami dengan senang hati membahas langkah selanjutnya," kata Psaki dalam konferensi pers Gedung Putih, Selasa (2/3).
Biden mengatakan dua kepala negara akan membahas hal itu di awal pertemuan. Tapi pernyataan resmi yang dirilis usai pertemuan itu tidak menyebutkan distribusi vaksin.
Biden telah memprediksi AS memiliki pasokan vaksin yang dapat mengimunisasi semua warga Negeri Paman Sam pada akhir Juli. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) AS mengatakan hingga saat ini pihak berwenang AS sudah mendistribusikan 76,9 juta dosis vaksin, cukup untuk mengimunisasi 23 persen populasi dengan dua dosis vaksin sesuai dengan jumlah dosisi direkomendasikan untuk mendapat perlindungan menyeluruh.
Berdasarkan data yang dikumpulkan kantor berita Reuters sejauh ini, Meksiko baru mendistribusikan 2,5 juta dosis vaksin hanya cukup untuk mengimunisasi 1 persen populasi. Saat ini muncul kekhawatiran menyempitnya pasokan vaksin karena negara-negara kaya melakukan penimbunan.