Rabu 03 Mar 2021 15:14 WIB

Laporan AS Sebut Ethiopia Lakukan Pembersihan Etnis Tigray

Pasukan Eritrea yang bertempur di Tigray secara sistematis membunuh ratusan sipil

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
 Orang-orang Tigray yang melarikan diri dari konflik di wilayah Tigray Ethiopia, tiba dengan bus di kamp pengungsi Umm Rakouba di Qadarif, Sudan timur, Kamis, 26 November 2020. Perdana menteri Ethiopia mengatakan Kamis bahwa tentara telah diperintahkan untuk bergerak di Tigray yang diperangi ibu kota regional setelah ultimatum 72 jamnya berakhir agar para pemimpin Tigray menyerah, dan dia memperingatkan setengah juta penduduk kota untuk tetap di dalam rumah dan melucuti senjata.
Foto:

Situasi tersebut dibicarakan oleh Presiden AS, Joe Biden, dan Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta, selama panggilan telepon Kamis (25/2). "Presiden Biden dan Kenyatta membahas krisis kemanusiaan dan hak asasi manusia yang memburuk di wilayah Tigray Ethiopia dan kebutuhan untuk mencegah hilangnya nyawa lebih lanjut dan memastikan akses kemanusiaan," menurut pernyataan Gedung Putih.

Wilayah Tigray telah menjadi tempat pertempuran sejak November. Ketika Ahmed mengumumkan operasi militer melawan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) yang tuduh menyerang kamp-kamp militer federal.

Pasukan pemerintah menguasai ibu kota regional, Mekele, pada akhir November. Namun, TPLF berjanji untuk bertempur dan bentrokan terus berlanjut di negara Tanduk Afrika itu, sehingga menghambat upaya pengiriman bantuan kemanusiaan. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement