REPUBLIKA.CO.ID, YAOUNDE -- Kelompok kemanusiaan, Project HOPE meluncurkan program untuk membantu vaksinasi di Afrika. Lembaga itu memberikan pelatihan daring untuk vaksinator lokal di lebih dari 20 negara Afrika.
Pelatihan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan tenaga medis melakukan pekerjaan mereka saat vaksin Covid-19 tersedia. Dalam sebuah pernyataan Rabu (3/3) malam, Project HOPE yang berbasis di Amerika Serikat, mengatakan lebih dari 140 peserta dari Afrika Selatan dan Ethiopia pekan lalu telah mengikuti pelatihan pertama.
"Saat vaksin tersedia, pemberi vaksin lokal berpacu dengan waktu untuk mengimunisasi sebanyak mungkin orang. Dengan pelatihan ini, petugas layanan kesehatan dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk merespons dengan cepat dan aman," kata ketua kelompok tersebut, Rabih Torbay.
Dikutip dari Anadolu Agency, pelatihan tersebut dikembangkan dalam kemitraan dengan Pusat Studi Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan Brown University. Upaya ini mengikuti pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mendukung strategi penyebaran dan vaksinasi Covid-19 CDC Afrika.
"Memperoleh pasokan tidak cukup, kami perlu memastikan bahwa kami terus mengembangkan kapasitas tenaga kesehatan masyarakat kami untuk memerangi pandemi yang sedang berlangsung di Afrika," ujar direktur kesehatan Dunia (WHO) dan mendukung strategi penyebaran dan vaksinasi Covid-19 Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika), Dr. John Nkengasong.
Sejauh ini beberapa negara Afrika telah menerima vaksin dari Fasilitas COVAX untuk distribusi yang adil, termasuk Rwanda, Senegal, Ghana, Pantai Gading, Nigeria, Angola, Republik Demokratik Kongo, Kenya, dan Gambia. Direktur WHO Afrika, Dr. Matshidiso Moeti, menyatakan dimulainya upaya imunisasi terbesar di Afrika dalam sejarah melalui Fasilitas COVAX menandai langkah maju dalam perang benua melawan Covid-19.