REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden sedang memantau upaya yang terkait dengan badan intelijen Rusia, Senin (8/3). Pemantauan itu dilakukan karena lembaga Rusia tersebut berusaha merusak citra vaksin virus corona Moderna Inc dan Pfizer Inc.
"Kami menyadarinya, kami memantaunya dan kami mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya," kata Psaki dalam jumpa pers.
Sehari sebelum pernyataan Gedung Putih, juru bicara Departemen Luar Negeri, menyatakan Amerika Serikat (AS) telah mengidentifikasi tiga publikasi daring yang diarahkan oleh dinas intelijen Rusia. Perilisan itu dinilai berusaha untuk merusak citra vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Pfizer dan Moderna.
"Menyebarkan berbagai jenis disinformasi, termasuk tentang vaksin Pfizer dan Moderna, serta organisasi internasional, konflik militer, protes, dan masalah memecah belah yang dapat mereka eksploitasi,” kata Psaki.
Artikel Wall Street Journal pertama kali melaporkan identifikasi dugaan serangan daring tersebut pada Ahad (7/3). Seorang juru bicara Kremlin membantah klaim AS bahwa Rusia menyebarkan informasi palsu tentang vaksin.
"Kami akan berjuang, dengan setiap alat yang kami miliki, disinformasi. Kami tentu akrab dengan pendekatan dan taktik upaya disinformasi Rusia," kata Psaki menyatakan pemerintahan Biden akan menegaskan kembali di setiap kesempatan bahwa vaksin itu aman.