Sabtu 20 Mar 2021 23:00 WIB

Presiden Afghanistan Pecat Menteri Dalam Negeri

Pemecatan itu ditengarai terkait dengan rentetan serangan yang terjadi baru-baru ini.

 Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.
Foto: EPA-EFE/GHULAMULLAH HABIBI
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Presiden Afghanistan Ashraf Ghani memberhentikan Menteri Dalam Negeri Masoud Andarabi di tengah rentetan serangan terhadap pasukan keamanan negara tersebut. Demikian dinyatakan dewan keamanan nasional, Jumat (19/3).

Sementara itu kepala staf militer Jenderal Yasin Zia ditunjuk sebagai penjabat menteri pertahanan sampai Menhan Asadullah Khalid pulih dari sakit.

Baca Juga

Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai pemecatan Andarabi. Namun, seorang pejabat senior keamanan mengatakan mantan menteri tersebut gagal menangkap komandan milisi yang pasukannya menembak jatuh sebuah helikopter di Provinsi Wardak tengah pada Kamis (18/3).

Dalam insiden tersebut, sembilan anggota pasukan keamanan tewas.Pejabat itu mengatakan Presiden Ghani beberapa pekan lalu menugaskan Andarabi untuk menangkap komandan milisi tersebut, yang juga bertanggung jawab atas sejumlah serangan lainnya terhadap pasukan keamanan Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir.

Presiden pada Kamis mengatakan kepada awak media bahwa helikopter itu jatuh karena ditembak dan bahwa para pelakunya akan ditangkap dan diadili. Andarabi tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Pemerintah sedang bersiap menghadapi serangan musim semi kelompok Taliban, yang dikhawatirkan oleh kalangan internasional akan semakin mengancam proses perdamaian negara tersebut.

Pada pertemuan di Moskow, yang diselenggarakan usai konferensi internasional tentang proses perdamaian, pemerintah Afghanistan dan Taliban pada Jumat sepakat untuk berupaya mempercepat pembicaraan perdamaian.

Amerika Serikat, Rusia, China, dan Pakistan selama konferensi, yang digelar enam pekan sebelum batas waktu penarikan pasukan AS yang disetujui tahun lalu, meminta pihak-pihak bertikai Afghanistan segara menyepakati gencatan senjata.

 

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement