REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kandidat presiden Kongo Guy Brice Parfait Kolelas meninggal dunia satu hari usai pemungutan suara. Direktur kampanyenya Christian Cyr Rodrigue Mayanda mengatakan, Kolelas masuk rumah sakit di malam pemungutan suara dan meninggal dunia karena Covid-19 dalam perjalanan menuju Prancis untuk menjalani perawatan.
"Kolelas meninggal dunia di pesawat rumah sakit yang membawa dari Brazzaville pada Minggu (kemarin)," kata Mayanda, seperti dikutip Aljazirah, Senin (22/3).
Pada Sabtu (20/3) lalu anggota keluarganya memberitahu kantor berita Associated Press, Kolelas sedang menjalani pengobatan di rumah sakit swasta di Brazzaville setelah terinfeksi virus Corona. Kolelas tidak menghadiri kampanye terakhirnya pada Jumat (19/3) lalu.
Satu hari sebelumnya Kolelas sempat mengaku kepada wartawan ia khawatir terkena malaria. Dalam video yang tersebar di media sosial terlihat Kolelas yang berusia 61 tahun mengenakan masker oksigen dan manset tensimeter di tangannya sambil berbaring di ranjang rumah sakit.
"Rekan-rekan senegara yang baik, saya dalam masalah, saya berjuang melawan kematian, tetapi saya meminta kalian bangkit dan memilih untuk perubahan, saya tidak akan berjuang untuk bukan apa-apa," katanya saat masker oksigennya dicopot.
Di pemilihan presiden 2016 lalu Kolelas berada di urutan kedua di belakang Denis Sassou Nguesso. Tokoh oposisi itu sangat kritik pada pemerintahan pejawat yang menurutnya mengubah Republik Kongo menjadi 'negara polisi'.