Hanya sekitar 5 persen dari 7,5 juta penduduk Hong Kong telah divaksinasi. Ketidakpercayaan publik terhadap efektivitas vaksin Covid-19 menyebabkan program vaksinasi di Hong Kong berjalan lambat. Laporan media tentang beberapa kematian setelah vaksinasi membuat beberapa orang gelisah. Pemerintah Hong Kong berulang kali mengatakan bahwa tidak ada hubungan langsung antara vaksin Covid-19 dengan kematian.
Dalam insiden terpisah, pemerintah Hong Kong menutup klinik swasta yang mengelola vaksin Covid-19 setelah seorang dokter bermarga Lau "melanggar perjanjian" di bawah program inokulasi kota. Penyiar RTHK melaporkan bahwa Lau merekomendasikan orang-orang untuk mengambil suntikan vaksin Pfizer/BioNTech daripada yang Sinovac karena reputasi internasional yang lebih baik.
“Saya belum divaksinasi, saya akan menunggu sampai lebih banyak orang mendapatkannya. Saya lebih percaya pada BioNTech. Lagipula itu (produk) asing dan kualitasnya terjamin," ujar seorang pria berusia 40 tahun yang tidak mau menyebutkan namanya.