Rabu 24 Mar 2021 21:26 WIB

Tiga Tewas dalam Ledakan Bom Rakitan di Pakistan

Bom yang meledak incar mobil polisi yang berpatroli.

Rep: Lintar Satria/ Red: Indira Rezkisari
Police line. Ledakan bom rakitan menewaskan tiga orang dan melukai tiga lainnya di Pakistan.
Foto: Wikipedia
Police line. Ledakan bom rakitan menewaskan tiga orang dan melukai tiga lainnya di Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pemerintah Pakistan mengatakan ledakan bom rakitan menewaskan tiga orang dan melukai tiga lainnya. Bom tersebut diletakkan di pinggir jalan Kota Chaman yang terletak di perbatasan sebelah barat daya.

Bom yang meledak Selasa (23/3) malam itu mengincar mobil polisi yang berpatroli di wilayah Levies Lines. Sekitar 100 kilometer dari barat laut ibu kota provinsi Quetta.

Baca Juga

"Ada sepeda motor yang diparkir di depan pasar (di daerah itu) dan berisi bahan peledak," kata pejabat setempat seperti dikutip Aljazirah, Rabu (24/3). "Ketika mobil-mobil datang di depannya sepeda motor itu meledak," tambahnya.

Shamsullah mengkonfirmasi jumlah korban tewas dan terluka. Ia mengatakan korban tewas adalah warga sipil yang sedang melintas. Sementara sebagian besar korban luka adalah polisi yang berada di dalam mobil.

Foto-foto yang diambil dari lokasi kejadian menunjukkan toko-toko di pasar tersebut hancur. Kaca jenderal di gedung-gedung di sekitarnya pun pecah. Chaman perbatasan penting antara Pakistan dan negara tetangganya Afghanistan.

Setiap hari ada puluhan ribu pejalan kaki dan truk kontainer yang melalui kota tersebut. Provinsi Balochistan yang menaungi Chaman adalah provinsi terbesar di Pakistan tetapi paling sedikit penduduknya dan kaya dengan sumber daya mineral.

Provinsi itu kerap diterpa masalah keamanan. Sepuluh tahun terakhir gerakan kelompok etnis bersenjata Baloch sering meneror petugas keamanan dan masyarakat sipil.

Kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) yang juga dikenal Pakistani Taliban juga kerap melancarkan serangan. Juru bicara TTP Muhammad Khurasani mengatakan kelompoknya yang bertanggung jawab atas serangan terbaru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement