REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Beberapa tornado kuat menghantam Alabama utara pada Kamis (25/3). Tornado menewaskan sedikitnya lima orang, melukai puluhan lainnya, dan menghancurkan seluruh lingkungan.
Lima kematian yang dikonfirmasi berada di Ohatchee, sebuah kota berpenduduk sekitar 1.200 orang di sudut barat laut negara bagian itu. Di sana angin puting beliung memporak-porandakan rumah-rumah dan menumbangkan pohon serta kabel listrik. Demikian laporan dari Badan Manajemen Darurat Kabupaten Calhoun.
Pat Brown dari Badan Manajemen Darurat Kabupaten Calhoun mengonfirmasi kepada Birmingham News bahwa empat orang dewasa tewas di Ohatchee, tiga di antaranya berasal dari keluarga yang sama. Orang dewasa yang kelima tewas di daerah Wellington, Alabama.
"Petugas penyelamat sedang merawat korban yang terluka dan mencari korban lain," kata badan itu.
Foto yang diunggah di media sosial menunjukkan sederet bangunan di dekat Ohatchee yang telah runtuh, dengan atap yang rusak, memperlihatkan furnitur dan isi rumahlainnya. Menara gereja putih, masih utuh, terletak di samping bangunan yang hancur.
Puluhan ribu orang dibiarkan tanpa listrik.Allison Allred, seorang desainer bunga berusia 23 tahun, bersembunyi di sebuah lorong bersama neneknya yang berusia 73 tahun di rumah mereka di Georgia's Bartow County, dekat negara bagian Alabama.
"Saya menangis. ... Kami benar-benar panik. ... Jantung saya berdebar-debar. Sungguh mengerikan," katanya dalam wawancara telepon.
"Saat itu hujan es dan hujan turun sangat deras sehingga Anda tidak bisa melihat apa-apa. Saat itu sangat gelap, tapi untungnya kami aman."
Seorang petugas polisi di Florence dikabarkan juga disambar petir saat memasang penghalang jalan. Namun petugas itu masih "sadar dan responsif"