Sabtu 27 Mar 2021 02:16 WIB

Bahrain Tolak Kutuk Penjajahan Israel atas Palestina

Bahrain tak langsung menyetujui mosi mengutuk Israel dalam sidang badan PBB

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nur Aini
Bendera Bahrain.
Foto: arab news
Bendera Bahrain.

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Bahrain menjadi negara Arab pertama yang tidak mengutuk pelanggaran Israel terhadap pendudukan wilayah Palestina. Bahrain tak langsung menyetujui mosi mengutuk Israel dalam sidang badan PBB untuk pengungsi (UNHCR).

Media pembela Palestina, Al-Quds Al-Arabi menyebut Bahrain sebagai negara Arab yang tidak mengambil pilihan mengutuk Israel. Bahrain memilih tidak menghadiri sesi pemungutan suara. 

Baca Juga

Mosi itu diajukan untuk pemungutan suara di UNHRC pada Selasa malam lalu. Tercatat, 32 negara memberikan suara untuk mengutuk Israel dari 47 negara. Pemberi mosi termasuk negara-negara Uni Eropa yang telah berulang kali abstain atau belum menghadiri sesi untuk menghindari pemungutan suara melawan Israel. 

Namun, Al-Quds Al-Arabi melaporkan keterkejutan dalam sidang atas absennya Bahrain. Padahal Bahrain selalu menghadiri sesi seperti itu guna mendukung Palestina.

Absennya Bahrain membuat marah warga Palestina. Mereka tidak menerima pembenaran tindakan tersebut. Mereka mengecam misi Bahrain yang berada di Jenewa, Swiss markas PBB.

Perlu dicatat bahwa Bahrain menandatangani kesepakatan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel pada 15 September 2020, bersama dengan Uni Emirat Arab di Gedung Putih. Bahrain juga menandatangani kesepakatan untuk memulai hubungan diplomatik penuh dengan Israel pada 18 Oktober 2020. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement