REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- - Regulator kesehatan Brasil Anvisa pada Ahad (29/3) mengatakan telah menunda batas waktu untuk analisis permintaan penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sputnik V asal Rusia.
Pernyataan di situs Anvisa tertulis bahwa Uniao Quimica, perusahaan yang akan memproduksi vaksin Sputnik V di Brasil, tidak menyerahkan dokumentasi yang diperlukan.
"Meski batas waktunya ditangguhkan, Anvisa terus menganalisis informasi lain yang diserahkan oleh Uniao Quimica," bunyi pernyataan tersebut.
Menurut situs tersebut, batas waktu Anvisa untuk menganalisis permintaan penggunaan darurat yakni tujuh atau 30 hari kerja. Pada Jumat (26/3) Anvisa mengaku telah mendapat permintaan penggunaan darurat vaksin Covid Spuntnik V dari Uniao Quimica.
Brasil merestui vaksin Covid-19 yang lain dan sedikitnya 6 persen dari populasi mereka telah menerima dosis pertama vaksin, berdasarkan informasi Our World in Data.