Selasa 30 Mar 2021 11:10 WIB

Cerita Tentara Arab Saudi yang Membelot Bela Houthi

Omar dimakamkan dengan pemakaman kenegaraan di hadapan para pejabat senior Houth

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Kelompok pemberontak Houthi Yaman mengumumkan mobilisasi perangi Covid-19. Ilustrasi.
Foto: Anadolu Agency
Kelompok pemberontak Houthi Yaman mengumumkan mobilisasi perangi Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Pemakaman kenegaraan diberikan kepada seorang mantan tentara Arab Saudi yang tewas dalam pertempuran bersama angkatan bersenjata pro-Houthi di provinsi Ma'rib. Pemakaman Abdulaziz Yousef Saed Mohamed Omar, juga dikenal sebagai Abu Al-Ezz dilakukan di ibu kota Yaman, Sana'a pada Sabtu (27/3) waktu setempat.

Dia adalah warga negara Saudi yang berasal dari Makkah. Dia diyakini sebagai pembelot Saudi pertama yang tidak memiliki akar Yaman.

Baca Juga

Menurut Kantor Pers Yaman dikutip laman Middle East Monitor, Omar adalah mantan tawanan perang yang ditangkap di medan perang. Setelah dibebaskan, dia memutuskan untuk menetap di Yaman dan bertempur dengan tentara Yaman yang berpihak pada Houthi melawan pasukan koalisi pimpinan Saudi.

Omar diberi pemakaman kenegaraan di hadapan para pejabat senior Houthi. Ia dimakamkan di sekitar Masjid Al-Shaab, sebelumnya Masjid Al-Saleh mengacu pada mendiang Presiden Ali Abdullah Saleh.

Seorang anggota senior Dewan Politik Tertinggi yang berbasis di Sana'a, Mohammed Ali Al-Houthi, memuji warga negara Saudi itu di Twitter-nya. Dia juga berterima kasih kepada semua orang karena menghadiri pemakamannya. Al-Houthi juga membagikan obituari sehari sebelumnya, menggambarkan Omar sebagai "Martir dari Makkah".

Baca juga : Satu Golongan Umat Nabi Muhammad yang Selamat

Sanaa dan wilayah terpadat Yaman lainnya berada di bawah pemerintahan de-facto pemerintah yang dipimpin Houthi yang dibentuk dua tahun setelah Houthi dan angkatan bersenjata sekutu merebut ibu kota pada 2014.

Kota Ma'rib adalah benteng pro-koalisi terakhir yang tersisa di utara, pasukan yang didukung Saudi bertempur atas nama pemerintah pengasingan yang diakui secara internasional yang berbasis di Riyadh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement