REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Seorang pejabat kesehatan Qatar menyerukan lockdown penuh negeri untuk membendung penyebaran virus corona tipe baru atau Covid-19. Hal itu dia tekankan karena negara terus melaporkan peningkatan jumlah infeksi setiap harinya.
Penjabat Ketua Unit Perawatan Intensif Hamad Medical Corporation (HMC), Ahmed al-Mohammed mengatakan, Qatar mencatat puncak dalam jumlah kasus sejak gelombang pertama, termasuk sejumlah besat infeksi yang dilaporkan di antara anak-anak di bawah usia 14.
"Jumlah kasus di unit perawatan intensif pada Februari adalah 53. Kami sekarang memiliki lebih dari 300 kasus," kata al-Mohammed dalam sebuah wawancara di TV Qatar dilansir Aljazirah, Rabu (31/3). "Lihat lonjakan (dalam jumlah kasus) selama beberapa bulan terakhir. Bahkan selama puncak pandemi tahun lalu, kami tidak memiliki banyak kasus dalam perawatan intensif," ujarnya menambahkan.
Pada Selasa (30/3) waktu setempat, Qatar melaporkan 720 kasus baru dan tiga kematian dengan total harian yang terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Sejak dimulainya pandemi, Qatar telah melaporkan lebih dari 179 ribu kasus positif, termasuk 289 kematian.
"Lockdown penuh, seperti yang kami lakukan musim panas lalu di mana jalanan kosong dan orang-orang bekerja dari rumah, adalah cara terbaik untuk membendung penyebaran virus," ujar al-Mohammed.