REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Luar Negeri Malaysia Dato 'Seri Hishammuddin Tun Hussein akan melakukan kunjungan resmi ke Republik Rakyat Tiongkok mulai 1 hingga 2 April 2021.
Kemenlu Malaysia dalam pernyataannya di Putrajaya, Rabu (31/3), menyebutkan kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut atas undangan yang diterima dari Wang Yi, anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri Republik Rakyat China selama kunjungan resminya ke Malaysia pada Oktober 2020.
Ini kunjungan resmi Dato 'Seri Hishammuddin Tun Hussein yang pertama ke Republik Rakyat Tiongkok sejak menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pada 10 Maret 2020.
Dalam kunjungan tersebut, Menlu bersama Wang Yi akan memimpin pertemuan bilateral antara delegasi Malaysia dan China. Kedua belah pihak akan membahas inisiatif baru untuk mendorong kerja sama bilateral dengan fokus khusus pada kerja sama pasca pandemi, termasuk perjalanan lintas negara, dan kerja sama di bidang vaksin.
Malaysia dan China menjalin kerja sama yang erat di berbagai bidang dan kemitraan strategis yang komprehensif.Kunjungan ini penting untuk memastikan bahwa kaderisasi kegiatan dan konektivitas bilateral dapat terlaksana.
Selain urusan bilateral, kedua menteri luar negeri juga akan membahas isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama saat ini.Terinspirasi dari arahan KTT ASEAN-China ke-23, kedua negara juga akan fokus pada upaya menyukseskan ASEAN-China Year of Sustainable Development Cooperation, memperkuat kerja sama di blue economy dan membahas masalah keamanan global.
Kunjungan resmi menteri luar negeri akan dilakukan sepenuhnya sesuai langkah-langkah keselamatan dan kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia dan Komisi Kesehatan Nasional Republik Rakyat Tiongkok.Ini termasuk bergerak dalam gelembung perjalanan, membatasi pergerakan di luar ruangan selama kunjungan, membatasi jumlah pertemuan dan mematuhi semua pedoman kesehatan dan keselamatan yang ditetapkan.
Malaysia dan China adalah teman dekat dan negara sahabat. Hubungan bilateral kedua negara terus tumbuh berkembang dan kuat, meski diganggu oleh tantangan Covid-19. Pada 2020, hubungan perdagangan kedua negara terus tumbuh sebesar 4,2 persen dan mencapai RM329,77 miliar.
China terus menjadi mitra dagang utama Malaysia selama 12 tahun berturut-turut dan memberikan kontribusi 18 persen terhadap total perdagangan Malaysia. Ekspor ke China juga menyumbang 16,2 persen dari total ekspor Malaysia ke luar negeri.
Malaysia dan China meningkatkan hubungan bilateral dari "Kemitraan Strategis" menjadi "Kemitraan Strategis Komprehensif" pada tahun 2013, menandai babak baru dalam hubungan bilateral bersejarah antara Kuala Lumpur dan Beijing